Sansiviera
SI TAJAM ANTI POLUSI
Selain memiliki pesona tinggi, Sansiviera yang berdaun meruncing ini punya kemampuan menyerap polusi. Sangat cocok ditaruh di pojok ruang kantor atau rumah Anda.
Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Lidah Mertua. Selain sebagai tanaman hias, Sanseviera kerap ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau. Sansevieria memang termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Sekitar 40 persen air saja yang diperlukan tanaman yang berkembang biak melalui umbi lapis ini untuk tumbuh.
Tanaman ini mampu bertahan dalam kondisi di dalam ruangan. Cukup dikeluarkan seminggu sekali agar terkena matahari. Lalu, masukkan kembali ke dalam ruangan. Ia juga mampu bertahan di negara yang memiliki 4 musim. Akibatnya, ia banyak mengalami penyimpangan bentuk, corak, dan warna. "Jenisnya bisa mencapai 600-an," ujar Anna Sylvana dari PT Hujanmas Florestika Kencana. Sebut saja, S. laurentii, S. golden king, S. pinguin cola, S. laurentii cola, S. superba futura.
Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah keunggulan Sansivieria. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup. Tak seperti Aglaonema yang beragam warna, Sansivieria hanya berwarna hijau dan kuning saja.
Meskipun mudah ditanam, Anda tetap harus memperhatikan perawatannya, seperti faktor struktur, cuaca, media, dan bibitnya. "Apalagi kalau pas akan diekspor harus diperlakukan seperti bayi saking harus hati-hati sekali memperlakukannya," tutur Anna yang sering melihat di luar negeri Sansivieria sudah banyak diletakkan di hotel, kantor, dan airport.
Media yang baik, tambah Grace Satyadarma, Direktur P.T. Hujanmas, kalau di lahan menggunakan sekam murni, pupuk kandang, dan tanah bakar. Jika di polybag memakai tanah bakar dan cocopeat. Grace sangat menganjurkan tak memberi pupuk kimia. Karena akarnya jadi busuk dan daunnya akan lepas.
Satu-satunya penyakit yang menyerang Sansivieria adalah jamur. "Jika di manusia seperti terkena cacar air. Sampai saat ini belum ada obatnya," papar Anna. Satu-satunya jalan jika tanaman sudah terkena jamur, dengan memotong daunnya sampai akar. Lalu, lihat bonggolnya. Kalau berwarna putih berarti masih sehat. Jika ada bintik-bintiknya berarti sudah jelek. "Jika telat memotong maka dalam hitungan jam akan menyebar ke tanaman lain dan mati," sambung Grace.
Yang membuat Sansivieria menjadi unik, jika dilakukan perbanyakan belum tentu mendapat hasil yang sama dengan induknya. "Malah bisa lain bentuknya. Jadi, kalau menemukan varietas baru bisa dinamakan sendiri," kata Anna.
Tahukah Anda?
1. S. Laurentii bisa mengobati diabetes (daunnya dipotong-potong dan direbus dengan 3 gelas air. Setelah jadi segelas air lalu diminum). Di Jepang untuk pengobatan ambein (setelah daunnya dikeringkan, direbus jadi segelas air dan diminum).
2. Di Malaysia dinamakan Lidah Jin. Kegunaannya, bisa menyembuhkan sakit telinga, mengobati gatal, merangsang pertumbuhan rambut, atau mengobati sakit gigi.
3. Sansivieria juga berbunga. Di malam hari akan tercium bau wangi. Hanya saja tumbuhnya tak lama.
4. Berbeda dengan tanaman lain, sansivieria tak bisa diperbanyak dengan kultur jaringan. Karena hasil perbanyakan akan berbeda bentuknya dengan induknya.
5. Serat sansivieria bisa dibuat menjadi baju dan diproduksi di Yogya. Harganya sekitar Rp 500 ribu untuk satu baju.
6. Disebut lidah mertua karena mertua dan menantu digambarkan tak pernah akur. Sansivieria sama tajamnya dengan lidah mertua, karena memiliki aura yang keras. Jika menanam di halaman sebaiknya disandingkan dengan tanaman beraura lembut.
7. Sansivieria adalah satu-satunya tanaman yang mempunyai society.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar